Kamis, 29 Agustus 2019

Resensi Novel Ayat-Ayat CInta


                                              Indahnya Mencintaimu karna-Nya

Judul buku                                    : Ayat-ayat Cinta
Pengarang                                     : Shirazy, Habiburrahman El - Sirsaeba A., Anif 
Penerbit                                         : Republika
Tahun terbit                                   : 2008
Tebal buku                                    : 20, 5 x 13, 5 cm
Jumlah Halaman                            : 411 halaman
Harga buku                                   : Rp 43. 500, 00

       Novel Ayat-ayat cinta merupakan karya imajinasi dari seorang penulis bernama Habiburrahman El-Shirazy. Beliau menuangkan rasa emosi dan rasa cinta dalam ruang lingkup islam di dalam novel ini. 
                 Kisah ini bermula dari kehidupan seorang mahasiswa asal Indonesia yang menuntut ilmu di universitas Al-Azhar bernama Fahri bin Abdullah Shiddiq. Ia bersama 4 temannya yang berasal dari Indonesia tinggal disebuah flat yang sederhana. Fahri merupakan sosok pria yang sederhana, lembut, dan selalu berada di jalan-Nya yang lurus. Tetapi hal ini juga tidak memungkiri bahwa dia memiliki kisah percintaan yang rumit dan ujian hidup yang terus menimpa kehidupannya. 
                Orang pertama yang berhubungan dengan kisah percintaan Fahri adalah Maria. Sosok wanita beragama Kristen koptik tetapi mengagumi Al-Qur’an, yang tinggal bertetangga dengan Fahri dalam sebuah flat sederhana. Rasa yang dimiliki Maria untuk Fahri adalah rasa cinta. Namun sayang, ia hanya bisa mengatakan perasaannya melalui curhatan di dalam diary miliknya. 
                 Selanjutnya adalah nurul, seorang anak kiyai yang jatuh hati dengan akhlaknya Fahri. Fahri juga menaruh rasa kepada nurul, tapi rasa mindernya sebagai anak petani mengalahkan segalanya. 
                     Setelah itu ada Noura, tetangga Fahri yang selalu disiksa oleh ayahnya dan menaruh hari kepada Fahri. Namun, fahri menolong noura atas dasar rasa kemanusiaan. Tetapi noura ingin mengharap lebih, sehingga fahri harus menjalani ujian-Nya kembali dengan mendekam di penjara atas tuduhan perkosaan. 
                     Terakhir, fahri menemukan tulang rusuknya di sebuah kereta yang mana pada saat itu sedang membahas mengenai masalah Islam. Fahri mematahkan semua opini yang mengarah kepada hal yang meragukan islam. Dari situlah rasa kagum berubah menjadi cinta dan muncul rasa ingin memiliki. Wanita yang beruntung itu bernama Aisha. Setelah pertemuan itu, fahri dijodohkan oleh rekannya sendiri dan rekannya adalah paman dari Aisha. Dari sinilah Allah mentakdirkan mereka berdua untuk bersama. 
                      Tetapi, kebahagiaan itu terus di uji oleh-Nya. Mendekamnya Fahri di penjara atas tuduhan pemerkosaan dari Noura, membuat nya semakin beriman kepada Allah. Satu-satunya jalan yang dapat membebaskan Fahri adalah Maria. Tetapi Maria tidak dapat hadir sebagai saksi, karena ia sedang sakit tidak sadarkan diri akibat merindukan Fahri. Disinilah rasa cinta aisha dan fahri diuji. Aisha mengikhlaskan fahri menikah dengan maria, karena hanya dengan sentuhan fahri maria dapat tersadar dari penyakit yang dideritanya. 
                     Fahri pun terbebas dari penjara, dan mereka bertiga hidup bersama walaupun rasa iri satu sama lain tetap ada. Tetapi, lagi-lagi Allah selalu memiliki rencana-Nya sendiri, yakni Maria terserang kembali oleh penyakit yang dideritanya sehingga meninggal dunia. 
                    Ujian demi ujian menimpa Fahri, tetapi Fahri berusaha konsisten dengan prinsip, dan ajaran agama yang ia pegang teguh. Cinta Fahri pada agama dan Sang Khalik menuntunnya pada cinta Aisha. Atas izin Allah Fahri dan Aisha bersatu kembali di bawah payung cinta yang tulus mengharapkan ridhaNya.
                      Novel ini menyampaikan pesan dengan bahasa yang mudah diterima oleh masyarakat baik dari kalangan remaja, dewasa, bahkan orang tua. Dengan kisah percintaan yang rumit, gambaran akhlak yang terpuji memberikan nilai positif kepada pembaca.
                         Selain kelebihan yang dimiliki novel ayat-ayat cinta, terdapat kekurangan yakni terdapat bahasa vulgar yang ditemukan dalam novel ini.
                    Novel Ayat-ayat Cinta merupakan salah satu media dakwah yang menggambarkan keindahan yang dimiliki oleh Islam dan membuat para pembaca menguatkan imannya. Di dalam novel ini juga terpampang pengetahuan akan kehidupan di mesir.



sumber :

Minggu, 24 September 2017

Memahami BEP atau Titik Impas dan Cara Menghitungnya

Hiiiii Gaess!!
Jumpa lagii di Blog saya. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membagikan postingan lagii nih. Disimakk yaa.(:

Memahami dan Menganalisis BEP atau Titik Impas 

BEP (Break, Event, Point) 
  • Break = Patah
  • Event = Kejadian
  • Point  = Titik
Jadi, menurut singkatan diatas BEP adalah suatu kejadian yang hancur dengan kata lain IMPAS.

Impas atau BEP adalah keadaan dimana tidak mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian. 

Dalam usaha, keuntungan didapatkan dari 2 sisi, yaitu :

1. Penjualan (untung penjualan). 

2. Penghematan modal produk.

Menghitung BEP atau Titik Impas

Dalam menghitung BEP kita harus mengetahui berbagai istilah seperti : 
  • Modal usaha = penjualan
  • Total Cost (TC) atau biaya keseluruhan = harga barang atau price (P) x jumlah barang atau quantity (Q). Biaya keseluruhan terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap
  • FC (Fixed Cost)  = biaya tetap, adalah biaya pokok yang tidak pernah berubah. 
  • VC (Variabel Cost)  = biaya tidak tetap, adalah biaya yang dapat berubah sewaktu-waktu. Contohnya adalah biaya transportasi, dll yang dihitung dengan perkiraan.

Impas dapat dihitung menggunakan rumus :
  • TC = FC + VC
  • TC = P x Q

Contoh soal :
  1. Modal membeli barang (biaya tetap = Rp100.000 dan biaya tidak tetapnya = Rp1.000). Jadi,  berapa titik impasnya jika jumlah produk sebanyak 6 buah?
Jawab :  TC = P x Q

               Rp101.000 = P x 6

               P = Rp101.000 / 6

               P = Rp17.000

  Apabila anda ingin mendapat keuntungan, maka harga penjulan harus lebih besar dari Rp17.000 atau dengan cara penghematan modal. 

2. Sebuah usaha diketahui:

FC = Rp40.000,

VC = Rp1,2/unit

Harga per unit = Rp2

Ditanya : Berapa banyak produk pada titik impas? 

Jawab : TC = P x Q
               TC = 2 X Q
               TC = 2Q

               TC = FC + VC
               TC = Rp40.000 + 1.2Q

               TC = FC+ VC
               2Q = 40.000 + 1,2Q
               0,8Q = 40.000
               Q = 50.000

     Jadi, banyak produk untuk berada pada posisi titik impas sebanyak 50.000 unit. 

3. Sebuah usaha diketahui:

FC = Rp40.000,

VC = Rp1,2/unit

Harga per unit = Rp2

Ditanya : Berapa laba/untung yang diperoleh jika jumlah produk 100.000 unit? 

Jawab : TC = P X Q
               TC = 2 x 100.000
               TC = 200.000

               TC = FC + VC
               TC = Rp40.000 + 1,2 x Rp100.000
               TC = Rp40.000 + Rp120.000
               TC = Rp160.000

     Jadi, laba/untung yang diperoleh sebesar Rp200.000 – Rp160.000 = Rp40.000.

Nah, sudah saya jelaskan mengenai BEP dan cara menghitungnya. Apakah teman-teman sudah mengerti tentang materi tersebut? Semoga mudah dimengertii yaaa materi yang saya sampaikan. Sekian penjelasan dari saya. Kalo teman-teman semua kurang puas saya mohon maaf. Saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan hehee. Karna yang sempurna hanya milik Allah SWT semata. Terima kasih sudah mengunjungi Blog saya (: SEMOGA BERMANFAAT YA GAES!

Minggu, 10 September 2017

Bahan-bahan lunak dalam kehidupan sehari-hari dapat dimodifikasikan menjadi sebuah kerajinan bahan lunak yang memiliki nilai estetis dan nilai ergonomis. Maka dari itu, disini akan dibahas mengenai contoh dari kerajinan bahan lunak serta ragam hias, nilai estetis, dan nilai ergonomisnya sebagai berikut :